Nama : Nadya Irmalia Azizah
Kelas : 3ID01
Npm : 37414765
Dari beberapa artikel yang say abaca mengenai
perkembangan teknik industri di Indonesia dapat saya simpulkan bahwa sebelumnya
banyak masyarakat salah mengenai pengertian tentang ilmu teknik industri,
karena istilah industri dalam berbagai kasus sering dilihat dalam kaca mata
sempit sebagai pabrik yang banyak bergelut dengan aktivitas manufakturing. Padahal,
industri bisa diklasifikasikan secara luas yaitu mulai dari menghasilkan produk
fisik (manufaktur) sampai ke jasa (service) yang non-fisik. Industri juga bisa
membentang dalam pola aliran hulu-hilir sampai ke skala kecil-menengah-besar.
Kajian disiplin ilmu teknik industri bisa
terfokus dalam ruang lingkup mikro di lantai produksi dan terus melebar luas
mengarah ke problematika manajemen produksi. Manajemen ini mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sistem produksi
dengan memperhatikan sistem lingkungan, aspek politik-sosial-ekonomi-budaya
maupun hankam dalam setiap langkah pengambilan keputusan berdimensi strategik.
Kurikulum ilmu teknik industri
juga menghendaki lulusan berwawasan teknologi sosiologis dan ekonomi dengan
karakteristik dan keunggulan yang khas sehingga membedakan dengan disiplin ilmu
keteknikan yang lainnya. Selain itu,
Institute of Industrial Engineers (IIE) telah memformulasikan hakekat dan peran
disiplin teknik industri dalam tiga topik yang dipakai sebagai landasan utama
pengembangan disiplin ilmu teknik industri, untuk menghilangkan keragu-raguan
dan menyamakan persepsi maupun peran yang bisa dikerjakan oleh profesi teknik
industri. Lalu, bila mengacu pada
ABET-Engineering Criteria 2000, maka seorang profesional Teknik Industri tidak
saja harus menguasai kepakaran (hard-skill) Teknik Industri; tetapi juga harus
memiliki wawasan, pemahaman, dan kemampuan/kompetensi lainnya (soft-skill).
Kemampuan soft skill seperti kemampuan untuk
bekerja dalam kelompok (organisasi), pemahaman tentang tanggung jawab sosial
dan etika profesi, kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dan
kesadaran lingkungan (alam maupun sosial). Lalu, kepekaan tinggi terhadap
berbagai persoalan yang dihadapi menyangkut berbagai macam isue kontemporer,
aktual maupun situasional dan kemampuan berorganisasi, manajemen dan leadership.
Artinya, seorang profesional teknik industri
tidak saja diharapkan memiliki kemampuan akademis dan kompetensi profesi
keinsinyuran (engineering) yang baik saja, tetapi juga memiliki wawasan dan
kepekaan terhadap segala permasalahan yang ada di industri maupun masyarakat.