Rabu, 26 Oktober 2016

Perkembangan Teknik Industri Di Indonesia

Nama              : Nadya Irmalia Azizah
Kelas               : 3ID01
Npm                : 37414765

Dari beberapa artikel yang say abaca mengenai perkembangan teknik industri di Indonesia dapat saya simpulkan bahwa sebelumnya banyak masyarakat salah mengenai pengertian tentang ilmu teknik industri, karena istilah industri dalam berbagai kasus sering dilihat dalam kaca mata sempit sebagai pabrik yang banyak bergelut dengan aktivitas manufakturing. Padahal, industri bisa diklasifikasikan secara luas yaitu mulai dari menghasilkan produk fisik (manufaktur) sampai ke jasa (service) yang non-fisik. Industri juga bisa membentang dalam pola aliran hulu-hilir sampai ke skala kecil-menengah-besar.
Kajian disiplin ilmu teknik industri bisa terfokus dalam ruang lingkup mikro di lantai produksi dan terus melebar luas mengarah ke problematika manajemen produksi. Manajemen ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sistem produksi dengan memperhatikan sistem lingkungan, aspek politik-sosial-ekonomi-budaya maupun hankam dalam setiap langkah pengambilan keputusan berdimensi strategik.
Kurikulum ilmu teknik industri juga menghendaki lulusan berwawasan teknologi sosiologis dan ekonomi dengan karakteristik dan keunggulan yang khas sehingga membedakan dengan disiplin ilmu keteknikan yang lainnya. Selain itu, Institute of Industrial Engineers (IIE) telah memformulasikan hakekat dan peran disiplin teknik industri dalam tiga topik yang dipakai sebagai landasan utama pengembangan disiplin ilmu teknik industri, untuk menghilangkan keragu-raguan dan menyamakan persepsi maupun peran yang bisa dikerjakan oleh profesi teknik industri. Lalu, bila mengacu pada ABET-Engineering Criteria 2000, maka seorang profesional Teknik Industri tidak saja harus menguasai kepakaran (hard-skill) Teknik Industri; tetapi juga harus memiliki wawasan, pemahaman, dan kemampuan/kompetensi lainnya (soft-skill).
Kemampuan soft skill seperti kemampuan untuk bekerja dalam kelompok (organisasi), pemahaman tentang tanggung jawab sosial dan etika profesi, kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dan kesadaran lingkungan (alam maupun sosial). Lalu, kepekaan tinggi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi menyangkut berbagai macam isue kontemporer, aktual maupun situasional dan kemampuan berorganisasi, manajemen dan leadership.

Artinya, seorang profesional teknik industri tidak saja diharapkan memiliki kemampuan akademis dan kompetensi profesi keinsinyuran (engineering) yang baik saja, tetapi juga memiliki wawasan dan kepekaan terhadap segala permasalahan yang ada di industri maupun masyarakat.

Pelanggaran Hak Cipta

Contoh Pelanggaran Hak Cipta: Seseorang dengan tanpa izin membuat situs penyayi-penyayi terkenal yang berisikan lagu-lagu dan liriknya...