Pengertian
Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa
cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam
bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan
menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari
kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang
akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta
yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda,
tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang
itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan
adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat
dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan
maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
Kasih
Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati,
mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan.
Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka
seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta
terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih
sayang atau belas kasih.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah
mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan
istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan,
“di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan
kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya
akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi
seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari
kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari
Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan dalam upacara pernikahan.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan.
Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada
Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam
bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang
dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap
keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu,
pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal
itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon
dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya
dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa
yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan
atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang
Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan
pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun
terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit.
Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat
mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam
agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun
mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang
mengagungkan nama Tuhan.
Belas
Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat
melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa
iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan
atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang
sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong
untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap
orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang
berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa
dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
Cinta
Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih
terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara
keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah
cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan
dengan seseorang lainnya.
Cinta
kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba
atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh
nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
Macam-macam Cinta
Menurut
Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang
adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
- Cinta Diri Sendiri
Secara
alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang
menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta
diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri
sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan
rohaninya terpenuhi seimbang ini
bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus
dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat
baik.
- Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta
kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan
watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya
kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia
bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna,
bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan
yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia
itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
- Cinta Erotis
Cinta
yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini
merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda
jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang,
keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang
membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan
timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan
mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya
tidak mungkin akan timbul rasa kasih
sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang
sebagai bayarannya.
- Cinta Keibuaan
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat
pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu
ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh
dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli
ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
- Cinta terhadap Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain.
- Cinta terhadap Rasul
Ini
merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya.
BENTUK WUJUD CINTA KASIH
Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya. Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas 3.
Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama.
Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara 2 subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia 1 kepada manusia lainnya yang belum kenal.
(http://secanomi.blogspot.com/2010/12/cinta-kasih.html)
Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia kepada tuhannya. Sedangkan wujud cinta kasih makhluk hidup kepada sesamanya terbagi atas 3.
Pertama cinta philiayakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama.
Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara 2 subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia 1 kepada manusia lainnya yang belum kenal.
(http://secanomi.blogspot.com/2010/12/cinta-kasih.html)
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu
yaitu:
1. Pengasuhan,
contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab,
adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian,
merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang
lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan,
merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
1. Keterikatan,
adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya
untuk dia.
2. Keintiman, yaitu
adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada
jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
3. Kemesraan, yaitu
rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak
bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan
sebagainya.
K
E I N D A H A N
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu
yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi
tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Benda yang
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia,
rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tank yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak
terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Apakah
keindahan itu?
Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu barn dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal
katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beutiful” dalam bahasa Perancis–”beau”, sedang Italia dan spanyol “belld’
berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk’ pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir
diperpendek sehingga ditulis “bellum. Menurut cakupannya orang hams membedakan
antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang
dicampuradukkan raja. Disamping itu-terdapat pula perbedaan menunit luasnya
pengertian, yakni:
A)
Keindahan dalam arti yang luas
B)
Keindahan dalam arti estetis mumi
C)
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan
penglihatan
Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan
dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan
penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur.) dan hamlonia untuk
keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang
seluas-luasnya meliputi:
A)
Keindahan Seni
B)
Keindahan Alam
C)
Keindahan Moral
D)
Keindahan Intelektual
Keindahan dalam arti estetis mumi menyangkut pengalaman
estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa
keindahan dan bentuk dan warna. keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita,
pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita
yang
paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Ada
pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan
yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan Si pengamat.
Filsuf
dewasa ini merumuskan keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara
pencerapan-pencerapan inderawi kits (beaty is unity of formal relations of our
sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan pengertian keindahan
dengan ide kesenangan (pleasure), yang merupakan sesuatu yang menyenangkan
terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos
(1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan
bilamana dilihat.
APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan
itu pada dasarnya adalah ilmiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwakeindahan
itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidk berlebihan tidak pula kurang.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral , mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan dan tujuan seniman
menciptakan keindahan.
(1)
Tata nilai yang telah usang
Tata
nilai yang terjema dalam adat istiadat ada yang sudah tidak lagi dengan
keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikandan mengorbankan
nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, dan lainnya.
(2)
Kemerosotan Zaman
Keadaan
yang merendahkanderajat dan nilai kemanusiaan dapat ditandai dengan kemerosotan
moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan
manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual . kebutuhan seksual ini
dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentun-ketentuan hukum agama, dan moral
masyarakat . yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak
indah. Yang tidak indah harus disingkirkan melalui protes yang antara lain
diungkapkan dalam karya seni.
(3)
Penderitaan manusia
Banyak
faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling banyak menentukan
ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita
sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan
sebagainya.
(4)
Keagungan Tuhan
Keagungan
tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam
semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak
ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu.
Seindah-indah tiruan terhadap cipaan Tuhan, tidak ada yang menyamai keindahan
ciptaan tuhan itu sendiri.
Berdasarkan
pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang
bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini
dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1.
Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam
bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”,
artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang
menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian
keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat
mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2.
Menurut Alexander Baurngarten (Jerman)
Keindahan
itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur daripada
bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain,
juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and
in their relations to the whole).
3.
Menurut Sulzer
Yang
indah itu hanyalah yang baik. Jika belum haik, ciptaan itu belum indah.
Keindahan hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak
indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4.
Menurut Winchelman
Keindahan
itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5.
Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang
indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya
harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang
indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6.
Menurut Humo (Inggris)
Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7.
Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang
indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang
dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan
yang menyenangkan itu.
8.
Menurut Emmanuel Kant
Meninjau
keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi
arti yang obyektif.
a.
Subyektif: Keindahan adalah
sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis,
tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b.
Obyektif: Keserasian dan suatu
obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dan
segi gunanya.
9.
Menurut at – Ghazzali
Keindahan
sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kesempurnaan, yang dapat
dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda tentu ada
perfeksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam
keadaan-keadaan tertentu menggantikan perfeksi karakteristik dari benda lain.
Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu
merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi, apabila hanya
sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan
nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
Misalnya
sebuah karangan (tulisan) yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat-
sifat perfeksi yang khas bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan
huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi
yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan.
Di
samping lima rasa (alat) untuk mengemukakan keindahan di atas, Al Ghazzali juga
menambahkan rasa keenam, yang disebutnya dengan “ruh”, yang disebut juga sebagai
“spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”. Yang dapat merasakan keindahan dalam
dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan
agama.
Dari
batasan tersebut di atas, keindahan sebagai pengertian mempunyai arti yang
relatif berdasarkan subyeknya atau berdasarkan selera masing-masing orang yang
mengamatinya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya dalam meninjau
seni tidak sangkutnya dengan keindahan.
Pengertian
keindahan menurut luasnya ada tiga, yaitu:
- keindahan dalam arti yang luas
- keindahan dalam arti estetis murni
- keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan
dalam arti yang luas; Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan
yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan (
misalnya pada karya pahat dan arsitektur ) dan hannonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi : keindahan semi, keindahan alam, keindahan moral, keindahan
intelektual.
- Keindahan seni
adalah keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni.Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni. - Keindahan alam
adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita.Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita. - Keindahan moral
adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari. - Keindahan
intelektual
adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar